
Proyeksi SDGs pada Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
SDGs, kepanjangan dari Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, adalah sebuah agenda global yang disepakati oleh seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh umat manusia. SDGs memiliki 17 tujuan utama yang saling terkait, masing-masing dengan target spesifik yang harus dicapai pada tahun 2030. Tujuan-tujuan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan lingkungan. Mengapa SDGs ini penting, ada 3 alasan utama yang membuatnya begitu penting dan perlu untuk dikaji.
Pertama yaitu, menyelesaikan masalah global, SDGs dirancang untuk mengatasi masalah global yang kompleks seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan. Kedua memastikan masa depan yang lebih baik, SDGs bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang, di mana pun mereka berada, dapat hidup dalam kesejahteraan dan memiliki kesempatan yang sama. Ketiga yaitu mendorong kerjasama global, SDGs mendorong kerjasama antara negara-negara, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mencapai tujuan bersama.
Ketika SDGs diintegrasikan ke dalam kegiatan penelitian dan pengabdian dosen, kita dapat mengharapkan beberapa proyeksi positif, antara lain:
- Peningkatan Relevansi Penelitian: Penelitian yang dilakukan akan lebih relevan dengan permasalahan sosial yang ada di masyarakat, sehingga hasil penelitian dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencapai tujuan SDGs.
- Inovasi yang Berkelanjutan: Dosen dan mahasiswa akan terdorong untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang berkelanjutan, baik dalam bidang teknologi, sosial, maupun lingkungan.
- Kualitas Pendidikan yang Lebih Baik: Materi pembelajaran akan lebih up-to-date dan relevan dengan isu-isu global. Mahasiswa akan dilatih untuk menjadi problem-solver yang mampu memberikan solusi atas tantangan pembangunan berkelanjutan.
- Kemitraan yang Lebih Luas: Perguruan tinggi akan menjalin kemitraan yang lebih luas dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan industri, untuk bersama-sama mencapai tujuan SDGs.
- Pengakuan Internasional: Penelitian dan pengabdian yang berorientasi pada SDGs dapat meningkatkan reputasi perguruan tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
- Pembentukan Sumber Daya Manusia yang Kompeten: Lulusan perguruan tinggi akan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Contoh Proyek Penelitian dan Pengabdian yang Berorientasi SDGs:
- Pengembangan Energi Terbarukan: Penelitian mengenai teknologi energi terbarukan, seperti panel surya atau energi angin, untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
- Pengelolaan Sampah: Penelitian mengenai pengelolaan sampah yang berkelanjutan, seperti daur ulang dan pembuatan kompos, untuk mengurangi dampak lingkungan.
- Pemberdayaan Masyarakat: Program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti pelatihan keterampilan, penyuluhan kesehatan, dan pengembangan usaha kecil.
- Pengembangan Pertanian Berkelanjutan: Penelitian mengenai teknik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti pertanian organik dan agroforestri.
- Pelestarian Keanekaragaman Hayati: Penelitian mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan upaya pelestarian ekosistem.
Tantangan dan Solusi:
Meskipun potensi manfaatnya sangat besar, integrasi SDGs dalam penelitian dan pengabdian dosen juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- Kurangnya Sumber Daya: Dibutuhkan sumber daya yang cukup, baik finansial maupun non-finansial, untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian yang berorientasi SDGs.
- Kurangnya Kompetensi: Tidak semua dosen memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan penelitian dan pengabdian yang berorientasi SDGs.
- Koordinasi yang Kompleks: Memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak yang terlibat, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Solusi yang dapat dilakukan:
- Peningkatan Kapasitas Dosen: Melalui pelatihan dan workshop, dosen dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengintegrasikan SDGs ke dalam penelitian dan pengabdian.
- Pengembangan Kerjasama: Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperoleh dukungan finansial dan teknis.
- Pembentukan Pusat Studi SDGs: Membentuk pusat studi SDGs di perguruan tinggi untuk memfasilitasi kegiatan penelitian, pengabdian, dan diseminasi informasi terkait SDGs.
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari semuanya yaitu, Integrasi SDGs dalam penelitian dan pengabdian dosen merupakan langkah penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan berbagai proyeksi positif yang dapat diperoleh, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam mencapai tujuan SDGs.
(Sumber: Climate & SDGs BAPENAS)